202003.31
0
0

Doa & Nasehat Ijtima Asia, Doa Untuk Keselamatan Bangsa dan Ummat dari Bencana Wabah COVID-19

Doa & Nasehat Ijtima Asia, Doa Untuk Keselamatan Bangsa dan Ummat dari Bencana Wabah COVID-19

Syuro Indonesia yang bermarkaz di Masjid Jamie’ Al Muttaqien, Jln. Rumah Sakit Paru-paru, Ancol, Rt. 4/Rw.3, Sunter Agung, Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta 14350 atau yang lebih dikenal dengan Jalan RS Paru-paru Ancol, Jakarta Utara.

Masjid Jamie’ Al Muttaqien ini merupakan wakaf dari (Alm.) Dokter Andi Noor Al-Jufri, salah seorang Syuro Indonesia. Yang konon katanya pernah menjadi dokter ahli paru-paru kepresidenan pada jaman Presiden Soekarno.

Syuro Indonesia atau lebih dikenal dengan merujuk ke Syuro Alami sudah lama exist sejak tahun 1995 tanpa ada Amir Dunia. Bahwasanya kami merujuk kepada Kisah 4 Sahabat yang Utama yakni : Abu Bakar Ashiddiq, Umar Ibnu Khottob, Usman Bin Affan dan Ali Karamullohu Wajhah.

Demikian juga sudah berlaku Amir dalam Jemaah Tabligh yakni (Alm.) Maulana Ilyas yang pertama kali menghidupkan usaha nubuwwah pada tahun 1923an, setelah beliau meninggal dunia, dilanjutkan oleh (Alm.) Maulana Yusuf R.A. dan setelah beliau wafat, dilanjutkan oleh (Alm.) Maulana Ina’mul Hasan R.A.

Dan saat ini, sesungguhnya dalam masa demisioner, tidak ada istilah Amir Tabligh, karena kami semua masih menanti Amir definitif yang ke-4, Yakni IMAM MAHDI.

Sehingga, Kami masih memegang teguh system dakwah dengan kesyuroan, yakni tidak ada Amir Tunggal.  Akan tetapi, 3 tahun lampau, ada seseorang yang mengklaim sebagai Amir Tabligh tanpa putusan musyawarah. Padahal Rosululloh SAW saja yang maksum dan sudah dijamin oleh Alloh SWT senantiasa mengedepankan musyawaroh dengan para sahabatnya.

Syuro Alami Indonesia baru saja menggelar Ijtima Asia di Pakatto, yang sejatinya akan dilaksanakan pada tanggal 19-22 Maret 2020. Akan tetapi, searah dan sesuai saran serta masukan dari Pemerintah, maka Ijtima Asia ditunda sampai situasi dan kondisinya memungkinkan. Maulana Ibrahim telah memberikan nasehat dan doa sekaligus menutup Acara Ijtima dan diterjemahkan oleh (Alm.) K.H. Luthfi Yusuf Al-Banjari.

Semoga Alloh SWT menerima semua amal dan doa kita, dan memberikan keberkahan kepada Bangsa Indonesia khususnya dan Ummat  pada umumnya serta wabah Covid-19 ini segera berakhir dan digantikan dengan hidayah-Nya

Silahkan simak dan baca  di :

Dokumen Penting


UNOFFICIAL  TRANSLATION :

Ijtima Asia Prayers & Advice, Prayers for the Safety of the Nation and the People of the Disaster Outbreak COVID-19

Syuro Indonesia, based at the Jamie ‘Al Muttaqien Mosque, Jln. Lung Hospital, Ancol, Rt. 4 / Rw.3, Sunter Agung, Tanjung Priok, North Jakarta City, DKI Jakarta 14350 or better known as Jalan Ancol Lung Hospital, North Jakarta.

The Jamie ’Al Muttaqien Mosque is the endowment of (the late) Doctor Andi Noor Al-Jufri, one of Indonesia’s Syuro. It is said that he was once a presidential lung specialist in the era of President Soekarno.

Syuro Indonesia or better known by referring to Aalamy Syuro has existed since 1995 without the World’s Aameer. That we refer to the Story of 4 Main Companions of the Prophet namely: Abu Bakar Ashiddiq, Umar Ibnu Khottob, Usman Bin Affan and Ali Karamullohu Wajhah.

So did Amir in the Tabligh Congregation (the late) Maulana Ilyas who first revived the nubuwwah effort in 1923s, after his death, followed by (the late) Maulana Yusuf R.A. and after his death, continued by (the late) Maulana Ina’mul Hasan R.A.

And right now, in the realm of demisioners, there is no term Aameer of  Tabligh, as we are all waiting for the 4th definitive Aameer, namely IMAM MAHDI.

So, we still uphold the da’wah system with Syuro System, i.e, there is no Single Aameer. However, 3 years back, there was someone who claimed to be Aameer of Tabligh without a verdict of deliberation (musyawaroh). Even though Rosululloh SAW is infallible and guaranteed by Allah the almighty always prioritizes deliberation (musyawaroh) with his companions.

Aalamy Syuro of Indonesia has just held Asean Ijtima in Pakatto, Gowa – South Sulawesi which will actually be held on March 19-22, 2020. However, in the direction and according to input from the Indonesian Government, Asean Ijtima is postponed until the situation and conditions allow. Maulana Ibrahim has given advice and prayers as well as closed the Ijtima Program and translated by (the late) K.H. Lutfi Yusuf Al-Banjari.

Hopefully Allah the almighty accepts all our charity and prayers, and gives blessings to the Indonesian people in particular and the Ummah in general and the Covid-19 outbreak will soon end and be replaced with His guidance as well as mercy.

For more detail, kindly read at

Dokumen Penting

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *