202004.22
0
0

M. JUNAEDI SEEKS FOR APOLOGY BEFORE RAMADHAN KARIM 1441 H

Pada suatu hari, Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya. Umar R.A. yang berada di situ, bertanya: “Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah ?”
Rasulullah SAW menjawab: “Aku di beritahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah SWT”.
Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata: ‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’.
Allah SWT berfirman: “Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun ?”
Orang itu berkata: “Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku di pikul olehnya”.

Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca kaca. Rasulullah SAW tidak mampu menahan tetesan airmatanya. Beliau menangis.
Lalu, beliau Rasulullah SAW berkata: “Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya”.

Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya.
Lalu Allah SWT berkata kepada orang yang mengadu tadi: “Sekarang angkat kepalamu”.
Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata: “Ya Rabb, aku melihat di depanku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan intan berlian. Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb ? Untuk orang Shiddiq yang mana, ya Rabb ? Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb ?”
Allah SWT berfirman: “Istana itu di berikan kepada orang yang mampu membayar harganya”.
Orang itu berkata: “Siapakah yang mampu membayar harganya, ya Rabb ?” Alloh SWT berfirman: “Engkau pun mampu membayar harganya”.
Orang itu terheran-heran, sambil berkata: “Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb ?”
Alloh SWT berfirman: “CARAnya, engkau MAAFkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang engkau adukan kezolimannya Kepada-KU”.
Orang itu berkata: “Ya Rabb, kini aku memaafkannya”.
Alloh SWT berfirman: “Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu”.

Setelah menceritakan kisah itu, Rasululloh SAW berkata: “Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFkan. Sesungguhnya Allah SWT mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin”.
(Kisah di atas terdapat dalam hadits yang di riwayatkan oleh Imam Al-Hakim, dengan sanad yang shahih).

Saudara2 dan Sahabat2ku Tercinta. Amalan Hati yang Nilainya Sangat Tinggi di Hadapan Alloh SWT adalah: Meminta Maaf, Memberi Maaf, dan Saling Memaafkan.

Maafkan diriKU sekeluarga yang banyak kekurangan dan Dosa ini dan keluargaku juga wahai Saudara2 dan Sahabat2ku Tersayang, sekiranya kami pernah Menyakitimu dalam perkataan dan perbuatan baik disengaja maupun tidak sengaja, begitupun baik yang disadari maupun tanpa disadari.

Semoga kita bersama-sama masuk syurga bigairi hisab ya Alloh !!”,
آمِيّنْ آمِيّنْ آمِيّنْ يَا رَبَّ
العَـــالَمِيْن

Salam persaudaraan dan persahabatan. Mohon maaf lahir dan bathin.

Selamat menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan 1441 H.

M. Junaedi & Keluarga

UNOFFICIAL TRANSLATION :

One day, the Messenger of Allah (may peace be upon him) was gathering with his companions. In the midst of discussions with his companions, the Messenger of Allah suddenly laughed lightly until he saw his front teeth. Umar R.A. who was there, asked: “What made you laugh, O Messenger of Allah?”
The Messenger of Allah (may peace be upon him) said: “I was told by the angels that on the Day of Judgment, two men would sit on their knees and bow their heads before Allah the Almighty”.
One of them complained to Allah saying: ‘O Rabb, take this man for my good because he used to do me wrong’.
Allah the Almighty says: “How can I take away the kindness of your brother, for there is no virtue in him?”
The man said: “My Lord, let my sins be borne by him”.

Up to this point, the eyes of the Messenger of Allah (may peace be upon him) were stained glass. The Prophet (saws) could not withstand his tears. She was crying.
Then, the Messenger of Allah (may peace be upon him) said: “That day is a day of great trouble, where every man wishes for another to bear his sins”.

The Messenger of Allah (may peace be upon him) continued his story.
Then Allah the Almighty said to the complainant: “Now lift up your head”.
The man raised his head, and said: “Rabbi, I see before me a castle made of gold, with its castle and its throne made of gold and silver with diamonds of silver. Rabb? To which Shiddiq, it belongs to, Ya Rabb? To which Syuhada, it belongs to, ya Rabb? ”
Allah the Almighty says: “The palace is given to those who can afford it”.
The man said: “Who can pay the price, Rabb?” Allah the Almighty says: “You can afford the price”.
The man was astonished, saying, “How can I repay him, Rabb?”
Allah the Almighty says: “How you are forgiving your brother who is sitting next to you, who pleads for his supremacy to Me”.
The man said: “Yes Rabb, now I forgive him”.
Allah the Almighty says: “Then hold your brother’s hand, and invite him to heaven with you”.

After recounting the story, the Messenger of Allah (may peace be upon him) said: “Fear Allah and you must be at peace with one another.
(The above story is found in the hadith narrated by Imam Al-Hakim, with a shahih sanad).

My beloved brothers and sisters. The Practices of a Very High Heart in the Presence of Allah the Almighty are: Apologies, Forgiveness, and Forgive one to another.

Forgive me along with my family for any mistake, my dear brothers and sisters, if we ever hurt you by words and deeds either intentionally or unintentionally, both consciously and unknowingly.

May we all go to heaven together! ”

آمِيّنْ آمِيّنْ آمِيّنْ يَا رَبَّ
العَـــالَمِيْن


Greetings of brotherhood and friendship. Once again, I do apologize for any mistakes.

Welcome to the coming of the Holy Day of Ramadan 1441 H.

Regards,

M. Junaedi & Family

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *