202111.15
0
0

DPP KAI ANGKAT & KUKUHKAN 42 ADVOKAT BARU DI GEDUNG THE TRI BRATA

Jakarta, DPP KAI – Dewan Pimpinan Pusat Kongres Advokat Indonesia (DPP KAI) secara resmi melaksanakan pelantikan dan pengukuhan 42 advokat KAI di Wilayah Hukum DKI Jakarta, pada hari Senin 15 November 2021, mulai pukul 08.00 pagi WIB, bertempat di Gedung THE TRI BRATA, Jln. Dharmawangsa-Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Presiden KAI Tjoetjoe Sandjaja Hernanto, S.H., M.H., CLA., CIL., CLI., CRA (biasa dikenal dengan panggilan akrabnya, TSH) memimpin langsung prosesi pelantikan dan pengukuhan ke-42 advokat baru OA KAI, dalam sambutannya juga turut memperkenalkan para Majelis Dewan Advokat yang melantik diantaranya Ketua DPD KAI DKI Jakarta, Adv. Kabunang Rudi Yanto Hunga, S.H., M.H.,  Dr. Luthfi Yazid, S.H., L.LM, Dr. Umar Husin, S.H., M.H., dan Dr. © KP Henry Indraguna, S.H., M.H., CLA., CIL., C.MED., CRA., CTA., CTL., CMLC.

Seperti halnya organisasi advokat lain, Kongres Advokat Indonesia (KAI) mengangkat advokat baru sebagai bagian pelaksanaan UU No.18 Tahun 2003 tentang Advokat. Para advokat baru yang diangkat berlatar belakang dari berbagai kalangan, ada mantan purnawirawan POLRI, pensiunan PNS, wiraswastawan, swasta murni dan lainnya.

“Saudara-Saudara, Anda sudah memenuhi Pasal 2 ayat (1) UU No.18 Tahun 2003 tentang Advokat untuk diangkat menjadi advokat. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberkati Anda semua,” ujar Presiden KAI, Tjoetjoe Sandjaja Hernanto dalam acara pengangkatan advokat KAI di Jakarta, Senin (15/11/2021).

Pasal 2 ayat (1) UU Advokat menyebutkan, “Yang dapat diangkat sebagai advokat adalah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum dan setelah mengikuti pendidikan khusus profesi advokat yang dilaksanakan oleh organisasi advokat dengan keharusan bekerja sama dengan perguruan tinggi yang fakultas hukumnya minimal terakreditasi B atau sekolah tinggi hukum yang minimal terakreditasi B”. Sedangkan pengangkatan dilakukan oleh organisasi advokat berdasarkan Pasal 2 ayat (2) UU Advokat yang menyebutkan, “Pengangkatan advokat dilakukan oleh organisasi advokat”.

TSH melanjutkan pengangkatan advokat ini awal seseorang yang hendak menapaki dunia advokat sebagai profesi officium nobile (mulia) yang memberi jasa hukum di dalam maupun di luar pengadilan. “Tapi Saudara-Saudara jangan senang dulu. Saudara belum apa-apa tanpa keberadaan klien. Seperti halnya dokter yang tak punya pasien,” ujarnya mengingatkan.

Menapaki profesi advokat, prinsip penting yang harus dilakoni adalah memberikan pelayanan terbaik bagi klien agar nantinya bakal banyak klien yang membutuhkan jasa hukum. Dia pun berkelakar, “Boleh klien sedikit, tapi punya perusahaan banyak,” ujarnya seraya disambut tawa.

Prosesi pelantikan dilaksanakan secara khidmat, tertib, penuh antusias dan dibawah pelaksanaan protokol kesehatan. Dalam kesempatan ini, TSH mengambil sumpah atau janji dan ikrar dari ke-42 advokat baru KAI, serta menyerahkan Surat Keputusan Pengangkatan Advokat secara simbolik dan juga KTA kepada masing-masing advokat. Paska acara prosesi pelantikan, ke-42 advokat ini, mendapatkan ucapan selamat dari para kolega, relasi dan rekan sejawat. Unsur DPP KAI yang turut menyaksikan prosesi pelantikan dan pengukuhan ini adalah Sekretaris Umum, Adv. Ibrahim Massidenreng, S.H., CLA, CIL; Bendahara KAI, Adv. Yaqutina Kusumawardani, S.H., MH, CIL dan juga beberapa Direktur Bidang KAI.


UNOFFICIAL TRANSLATION :

Jakarta, DPP KAI – The Central Executive Board of the Congress of Indonesian Advocates (DPP KAI) officially carried out the inauguration and the oath of 42 KAI advocates, on Monday 15 November 2021, starting at 08.00 AM, at THE TRI BRATA Building, Jln. Dharmawangsa-Kebayoran Baru, South Jakarta.

President of KAI Tjoetjoe Sandjaja Hernanto, SH, MH, CLA., CIL., CLI., CRA (commonly known by his nickname, TSH) directly led the procession of the inauguration and the oath of the 42 new KAI advocates, in his speech also introduced the Assembly The Board of Advocates who inaugurated included the KAI Chairman of the DKI Jakarta Chapter, Adv. Kabunang Rudi Yanto Hunga, S.H., M.H., Dr. Luthfi Yazid, S.H., L.LM, Dr. Umar Husin, S.H., M.H., and Dr. (Can.) KP Henry Indraguna, S.H., M.H., CLA., CIL., C.MED., CRA., CTA., CTL., CMLC.

Like other advocate organizations, the Congress of Indonesian Advocates (KAI) appointed new advocates as part of the implementation of Law No. 18 of 2003 on Advocates. The newly appointed advocates come from various backgrounds, there are former retired POLRI, retired civil servants, entrepreneurs, pure private sector and others.

“Brothers and sisters, you have fulfilled Article 2 paragraph (1) of Law No. 18 of 2003 concerning Advocates to be appointed as advocates. May Allah Subhanawata’ala, God Almighty bless you all,” said KAI President, Tjoetjoe Sandjaja Hernanto at the appointment of KAI advocates in Jakarta, Monday (15/11/2021).

Article 2 paragraph (1) of the Advocates Law states, “Those who can be appointed as advocates are graduates with a legal higher education background and after attending special education for the advocate profession carried out by advocate organizations with the obligation to cooperate with universities whose law faculties are accredited at least B or a law school that is at least accredited B”. While the appointment is carried out by an advocate organization based on Article 2 paragraph (2) of the Advocates Law which states, “The appointment of advocates is carried out by an advocate organization”.

TSH continued that the appointment of an advocate was the beginning of someone who wanted to step into the world of advocate as an officium nobile (noble) profession that provides legal services inside and outside the court. “But brothers and sisters, don’t be happy just yet. You are nothing without clients. It’s like a doctor who doesn’t have a patient,” he reminded.

Stepping into the advocate profession, an important principle that must be followed is to provide the best service for clients so that later there will be many clients who need legal services. He also joked, “You may have a few clients, but you have a lot of companies,” he said with laughter.

The inauguration procession was carried out in a solemn, orderly, enthusiastic manner and under the implementation of health protocols. On this occasion, TSH took an oath or promise and pledged from the 42 new advocates of KAI, and submitted a symbolic Advocate Appointment Decree and also a KTA to each advocate. After the inauguration procession, the 42 advocates received congratulations from colleagues, relations and relatives. The DPP KAI element who witnessed the inauguration and the oath procession was the General Secretary, Adv. Ibrahim Massidenreng, S.H., CLA, CIL; Treasurer of KAI, Adv. Yaqutina Kusumawardani, S.H., MH, CIL and also several Directors of KAI.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *